Wednesday, November 27, 2013

MEMBUAT SIKAP DAN PERSEPSI KENAPA MEMILIH MAKANAN SIAP SAJI


MEMBUAT SIKAP DAN PERSEPSI KENAPA MEMILIH MAKANAN SIAP SAJI











UNIVERSITAS GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI
MANAJEMEN













BAB I

PENDAHULUAN



PENGERTIAN MAKANAN CEPAT SAJI


Apasih yang dimaksud dengan makanan siap saji dan apa saja contoh, sejarah serta apa bahaya dari makanan siap saji tersebut. Saya akan menjelaskan dari pertanyaan diatas.

Pasti dari kebanyakan orang yang sibuk di jakarta atau di semua negara sangat dekat dengan makanan siap saji, karena kita tidsk perlu repot repot untuk melalukan masak terlebih dahulu. Kita hanya datang ketempat makanan tersebut dan memesan makanan yang kita inginkan kepada pelayan yang ada ditoko. Lalu pelayan akan menyediakan makanan yang kita pesan dengan cepat.


BAB II

PEMBAHASAN



Makanan siap saji adalah istilah untuk makanan yang dapat disiapkan dan dilayankan dengan cepat. Sementara makanan apapun yang dapat disiapkan dengan segera dapat disebut makanan siap saji, biasanya istilah ini merujuk kepada makanan yang dijual di sebuah restoran atau toko dengan persiapan yang berkualitas rendah dan dilayankan kepada pelanggan dalam sebuah bentuk paket untuk dibawa pergi. Istilah "makanan siap saji" diakui dalam bahasa kamus bahasa Inggris Merriam-Webster pada 1951.

Penjualan makanan seperti ini bisa berupa kios yang mungkin tidak memiliki naungan atau tempat duduk, atau restoran siap saji (juga dikenal sebagai restoran layanan cepat). Operasi waralaba yang merupakan bagian dari rantai restoran telah membakukan bahan-bahan makanan yang dikirim ke masing-masing restoran dari pusatnya.

Persyaratan modal untuk memulai sebuah restoran siap saji relatif kecil. Restoran-restoran siap saji kecil yang dimiliki individu telah menjadi lazim di seluruh dunia. Restoran-restoran dengan rasio tempat duduk yang lebih banyak, yang pelanggannya dapat duduk dan membawa pesanan mereka ke meja untuk dimakan dengan suasana yang lebih mewah dikenal sebagai restoran siap saji kasual.

Sejarah
Meskipun restoran siap saji sering dilihat sebagai representasi teknologi modern, konsep "makanan yang siap dibawa" sama tuanya dengan kota-kota sendiri. Variasi-variasi yang unik dapat ditemukan dalam sejarah berbagai kebudayaan. Kota-kota Romawi kuno memiliki stand-stand roti dan minyak zaitun. Budaya Asia Timur memiliki toko-toko mie. Roti pipih dan falafel banyak dijual di toko-toko seperti ini di Timur Tengah. Makanan siap saji populer di India termasuk Vada pav, Papri chaat, Bhelpuri, Panipuri dan Dahi vada. Di negara-negara berbahasa Perancis di Afrika Barat, sementara stand-stand kaki lima di dalam dan di sekitar kota-kota besar terus menjual berbagai jenis makanan siap saji, sate yang dibakar, yang dikenal sebagai "brochette" (jangan dikacaukan dengan roti snack dengan nama yang sama di Eropa).

Britania Raya

Makanan siap saji telah ada di Britania Raya sejak setidak-tidaknya zaman Romawi, meskipun perbedaan antara menu makanan siap saji dan restoran-restoran siap saji kasual kadang-kadang tidak jelas. Sebelum zaman modern, makanan siap saji di negara ini termasuk pie daging dan pastri serta gorengan dan berbagai jenis kue.

Pada Abad Pertengahan di berbagai kota besar bisa ditemukan toko pie atau dapur-dapur yang menjual makanan seperti ini. Pub dan kedai minuman setempat juga memberikan berbagai jenis "makanan siap saji", meskipun tidak selalu tersedia cepat.

Amerika Serikat

Pada 1867, Charles Feltman, seorang tukang daging Jerman, membuka tempat penjualan hot dog pertama di Coney Island di Brooklyn, New York City, meskipun asal-usul istilah ini masih diperdebatkan. World's Columbian Exposition (Chicago 1893) dan St. Louis World's Fair pada 1904 disebut sebagai promosi masal pertama untuk sejumlah makanan yang siap dibawa, termasuk hot dog, kerucut es krim dan teh es.



BAB III

PERSEPSI


Fast food atau biasa disebut sebagai makanan siap saji. Makanan siap saji yang dimaksud adalah jenis makanan yang dikemas, mudah disajikan, praktis, atau diolah dengan cara sederhana. Makanan tersebut umumnya diproduksi oleh industri pengolahan pangan dengan teknologi tinggi dan memberikan berbagai zat aditif untuk mengawetkan dan memberikan cita rasa bagi produk tersebut. Makanan siap saji biasanya berupa lauk pauk dalam kemasan, mie instan, nugget, atau juga corn flakes sebagai makanan untuk sarapan.


Kehidupan yang menuntut segala sesuatu serba cepat, waktu terbatas, anak harus pergi sekolah sementara ibu dan bapak harus segera berangkat kerja, sebagai jalan pintas untuk sarapan disediakanlah makanan siap saji yang memakan waktu penyiapan 3 sampai 5 menit. Siang hari pulang sekolah ibu dan bapak masih bekerja dikantor, anak-anak kembali menikmati makanan siap saji ini. Selain mudah disajikan makanan ini umumnya mempunyai cita rasa yang gurih dan umumnya disukai, terutama oleh anak-anak usia sekolah.

Kehadiran fast food langsung disukai oleh masyarakat karena cocok untuk gaya hidup orang modern. Cara penyajiannya cepat sehingga semua orang bisa menyantapnya sambil berdiri atau berjalan, bahkan jalan-jalan di taman kota.

Pelayan yang ramah dan berpakaian rapi, pelayanan yang cepat, ruang makan yang bersih dan nyaman, kualitas makanan yang terstandarisasi, manajemen SDM yang baik serta lokasi usahanya yang strategis.

Untuk makan, kita umumnya menginginkan semuanya serba cepat dan praktis sehingga kita lebih memilih makan junk food atau makanan cepat saji, yang dapat menimbulkan masalah pada tingginya lemak dan kolesterol serta rendah nutrisi.



Kemasan Fast Food

Kemasan makanan adalah wadah atau tempat makanan agar kualitas makanan tetap baik, meningkatkan penampilan produk, dan memudahkan transportasi.

Sampai saat ini menurut Ketua Federasi Pengemasan Indonesia Hengky Darmawan di Indonesia sistem pengemasannya baru 10% yang sesuai aturan SNI. Pemilihan jenis kemasan harus memperhatikan food grade dan food safety.

Beberapa faktor yang mempengaruhi produsen dalam memilih kemasan adalah tampil menarik, mampu melindungi produk yang dikemas, dan pertimbangan ekonomis. Bahan yang digunakan selama ini berupa plastik atau styrofoam (pembungkus mie instant dan nugget), PVC (polyvinyl clorida untuk pembungkus kembang gula), kaleng (makanan buah, susu, makanan lauk-pauk).

Unsur-unsur bahan pengemas yang berbahaya bagi kesehatan konsumen karena terdapatnya zat plastik berbahaya seperti PVC yang dapat menghambat produksi hormon testosteron (Atterwill dan Flack, 1992) kemasan kaleng disinyalir mengandung timbal (Pb) dan VCM (Vinyl Chlorid Monomer) yang bersifat karsinogenik yaitu memacu sel kanker, dan styrofoam bersifat mutagenik (mengubah gen) dan karsinogenik.

Dampak positif Fast Food

Fast food merupakan pilihan makanan yang baik bagi yang membutuhkan kecepatan, kenyamanan, terjamin kebersihannya, lezat rasanya, kepraktisan, dan harga yang relatif murah serta sedikit keluar tenaga, bisa sambil berekreasi serta bergengsi.

Fast food terdiri dari minuman dan makanan yang diproduksi dalam skala kecil dan besar. Ketersediaan makanan siap saji ini akan memberikan kemudahan pemilihan jenis makanan, keragaman makanan, kualitas makanan dan praktis.

Dampak negatif Fast Food

Mengkonsumsi makanan cepat saji bukannya tanpa resiko. Dampak negatif zat aditif terhadap kesehatan dapat secara langsung maupun tidak langsung, dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Zat Aditif Dampak terhadap kesehatan
Sulfit Sesak napas, gatal-gatal dan bengkak
Zat warna Menimbulkan alergi dan kanker hati, menyebabkan hypertrophy, hyperplasia, dan carcinomas kelenjar tiroid
MSG Kerusakan otak, kelainan hati, trauma, hipertensi, stress, demam tinggi, mempercepat proses penuaan, alergi kulit, mual, muntah, migren, asma, ketidakmampuan belajar, dan depresi
BHT dan BHA Menyebabkan kelainan kromosom pada orang yang alergi terhadap aspirin
Pemanis Menyebabkan kanker kantong kemih (saccarin), gangguan saraf dan tumor otak (aspartan), mutagenik
Gaya hidup berlebihan dalam mengonsumsi makanan ini dapat menyebabkan kegemukan yang akan memberikan pengaruh buruk bagi kita, terutama anak-anak. Salah satu dampak buruknya seperti timbulnya masalah dalam berperilaku sosial serta dapat menumbuhkan sifat yang cenderung emosional.


PERBEDAAN ANTARA FASTFOOD DAN JUNKFOOD


Fastfood

Fast food sering dijadikan kambing hitam penyebab penyakit jamtung, hipertensi, penyumbatan pembuluh darah, dan sebagainya. Perlu diingat bahwa fast food adalah juga makanan bergizi tinggi. Yang menyebabkan fast food di anggap negatif adalah karena ketidakseimbangannya.Macam-macam makanan yang termasuk menu fast food yaitu seperti fried chicken, hamburger, pizza, hot dog, mie instant dan lain-lain. Fast food merupakan makanan yang dapat diterima setiap orang, disamping penyajiannya cepat dan praktis, harga dan tempatnya juga terjangkau. Sehingga orang-orang yang sibuk dapat membeli dan menikmati fast food dengan mudah. Selain itu kebanyakan mahasiswa yang tinggal dikos-kosan mengonsumsi mie instant, mereka lebih suka mengonsumsi mie tersebut daripada harus membeli makanan di luar kos karena dapat menghemat pengeluaran dan lebih praktis.


Junkfood

Termasuk ke dalam junk food adalah berbagai jenis keripik atau chips yang umumnya di sukai oleh anak anak. Chips terbuat dari umbi umbian (kentang) atau serealia (jagung) di goreng dengan minyak dan ditambah dengan garam dan penyedap. Junk food yang kaya kalori dan rendah gizi ini biasa dimakan sebagai snack. Karena kandungan kalori yang tinggi, maka sering anak anak yang baru makan chips menjadi enggan makan karena merasa masih kenyang. Dalam hal ini perlu disadari bahwa berapa bungkuspun chips yang dimakan tidak bisa menggantikan makanan lengkap yang tersaji di meja makan keluarga.


itulah perbedaan antara Fast Food dan Junk Food, memang sebagian besar fast food adalah junk food. tapi tidak semua fast food. tetapi kurangi makan-makanan cepat saji karena dapat mengakibatkan obesitas.



Dalam pembahasan kali ini kami akan membahas dan mengambil contoh salah satu dari gerai makanan siap saji yaituMISTER BURGER.




Mister Burger Corporation

Mister Burger pertama lahir pada tahun 1995 dengan pembukaan perdana yang bertempat di Holland Beliving Building, Jalan Jenderal Soedirman No. 48c, Yogyakarta. Hingga pada kebangkitannya di tahun 2010 telah berkembang pesat dengan tersebarnya outlet-outlet Mister Burger di berbagai daerah. Begitu juga halnya dengan varian produk yang semakin banyak, sehingga memberikan kesempatan pada para pelanggan untuk menikmati produk dari Mister Burger.

Pada saat ini, Outlet di Yogyakarta terdapat outlet 24 jam, dan outlet regulernya hadir dengan outlet yang tersebar di seluruh Kota Semarang dan sekitarnya. Surakarta, juga tersebar di seluruh Kota Solo dan sekitarnya. Begitu juga halnya di Magelang dan Klaten. Pelayanan terhadap “delivery service” di setiap kota telah disediakan, hal ini agar para pelanggan mendapatkan kemudahan (telpon dan order pesanan, akan diantar ke tempat tujuan).


Kalau anda orang Jogja pasti sudah akrab dengan Mister Burger, kedai burger yang siap melayani masalah perut kosong anda. Tersebar hampir di seluruh area kota Jogja, tapi yang paling lengkap menunya dari mulai burger, olahan sosis, ayam goreng crispy, hotdog, hotdog chilli cheese, kentang goreng dan onion ring juga donat ada di Jl. Jendral Sudirman No.48C dekat dengan Gramedia. Bahkan untuk cabang tertentu buka hingga 24 jam.Burger ini asli buatan Indonesia, tepatnya Yogyakarta. Jadi, Anda tetap dapat menikmati makanan ala Eropa dengan cita rasa Indonesia karena adonan burger MG disesuaikan dengan perut orang Indonesia.Biarpun buatan lokal, Mister Burger tak kalah enak dengan made in Eropa. Rotinya empuk, dagingnya enak dan tebal. Perpaduan antara daging, roti, dan saosnya pas.Lokasi di tengah kota yang strategis, menu yang variatif, serta harga yang akrab di kantong membuat tempat ini selalu ramai pengunjung bahkan hingga pagi menjelang. harga burger dibandrol mulai Rp.7000,00, kalau paket ayam dan nasi Rp.7500,00, untuk minuman harganya mulai Rp.3000,00. Harga yang sangat terjangkau dan tentunya perut dijamin kenyang dan dijamin kehalalannya.


Produk Mr Burger antara lain :

1. Burger
2. DON-O Donat
3. Holland Bakery
4. Mister Burger Fried Chicken




BAB IV


PENUTUP




Mengkonsumsi fast food memang lebih praktis daripada memasak makanan sendiri yang memerlukan banyak waktu.

1) Fast Food banyak mengandung zat-zat yang dapat membahayakan tubuh.

2) Mengkonsumsi fast food dapat menyebabkan obesitas.

3) Memilih makanan dengan bijaksana.

4) Fast food termasuk ke dalam junk food yakni makanan sampah.

5) Mengkonsumsi fast food lebih banyak memiliki dampak mnegatif untuk kesehatan tubuh.



Berdasarkan kesimpulan yang telah diambil, maka diberikan saran sebagai berikut :


  1. Lebih baik memasak makanan sendiri di rumah karena terjamin kebersihannya dan memiliki nilai gizi yang tinggi.
  2. Kurangi mengkonsumsi fast food untuk menghindari tubuh dari zat-zat aditif yang dapat membahayakan tubuh dan kesehatan.
  3. Hindari kebiasaan makan di luar rumah dan memilih makan di restaurant yang menyajikan makanan cepat saji atau fast food yang dapat menimbulkan obesitas.



Mengkonsumsi makanan cepat saji boleh-boleh saja ,tetapi seimbangkanlah dengan makanan-makanan yang mempunyai nutrisi lebih lengkap sehingga tubuh tetap sehat.


Friday, November 22, 2013

Keputusan Pembelian


Keputusan Pembelian Honda Beat


2013
                            

                                       
                                     Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma



BAB I
PENDAHULUAN

Sepeda motor merupakan kendaraan berdua yang ditenagai oleh sebuah mesin, sekarang ini pengguna sepeda motor semakin meningkat. Produk sepeda motor yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat luas yaitu Honda, Yamaha, dan Suzuki. Namun salah satu merk  yang digemari oleh sebagian masyarakat sejak dahulu adalah merk Honda. Untuk menghadapi persaingan tersebutproduk Honda selalu menciptakan penemuan-penemuan baru yang mana disesuaian dengan perkembangan jaman dan keinginan dari masyarakat agar produknya tetap laku. Produk yang ditawarkan oleh perusahaan dapat menjadi salah satupembentukan motivasi, persepsi dan sikap konsumen dalam melakukan pengambilan keputusan pembelian. Disamping itu perilaku konsumen dapat dipengaruhi oleh faktor usia, jenis kelamin, pekerjaan dan pendapatan.



BAB II
TINJAUAN PUSAKA

2.1 Konsumen dan Perilaku Konsumen
Ada beberapa konsep pemasaran yang dapat dianut oleh param manajer dalam melakukan pengembangan strategi untuk mencapai tujuan pemasaran. Salah satu konsepnya yang paling kontemporer adalah konsep yang berorientasi konsumen. Para manajer dalam perusahaan yang menganut konsep ini berusaha menghasilkan apa yang diinginkan oleh konsumennya.
Orientasi konsumen ini sangatlah erat kaitannya dengan pemahaman tentang perilaku konsumen. Dalam menjalani aktivitas bisnis, mengetahui dinamika perilaku konsumen merupakan tugas yang sangat penting, apalagi dalam kondisi perkembangan teknologi yang sangat pesat. Para manajer harus mampu mengantisipasi segala bentuk perubahan yang terjadi pada konsumennya, dengan demikian para manajer tersebut dapat dengan cepat
mengantisipasi keinginan konsumen. Jika keinginan konsumen dapat dipenuhi oleh perusahaan, maka keuntungan akan berada pada perusahaan tersebut.

2.1.1 Definisi Konsumen
Menurut Sumarwan (2002), istilah konsumen sering diartikan sebagai dua jenis konsumen, yaitu konsumen individu dan konsumen organisasi. Konsumen individu membeli barang atau jasa untuk digunakan sendiri atau untuk kebutuhan anggota keluarga. Misalnya membeli rumah, mobil dan lain sebagainya. Sedangkan konsumen organisasi meliputi organisasi bisnis, swasta, pemerintahan, universitas, yayasan, dan lembaga lainya. Semua organisasi tersebut harus membeli produk peralatan dan jasa untuk menjalankan seluruh aktivitas organisasinya. Bagi pelaku usaha konsumen individu dan konsumen organisasi adalah sama pentinganya. karena kedua konsumen tersebut memberikan sumbangan yang sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhan ekonomi.

2.1.2 Model Perilaku Konsumen, (Engel, et al 1994)
Menurut Engel et al 1994, perilaku konsumen adalah suatu tindakan yang terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk alasan dan keputusan sebelum dan sesudah mengkonsumsi. Model dasar dari proses keputusan konsumen diperluas untuk mengungkapkan faktor-faktor yang mempengaruhi dan membentuk perilaku proses keputusan.


2.2 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian menurut (Engel,2000) terdiri dari Pengenalan kebutuhan, Pencarian Informasi, Evaluasi Alternatif, Pembelian, dan Hasil.

2.2.1 Pengenalan Kebutuhan
Menurut (Engel,2000) pada tahap ini, konsumen mempersepsikan perbedaan antara keadaan yang diinginkan dan situasi aktual yang memadai untuk membangkitkan dan mengaktifkan proses keputusan. Konsumen merasakan kondisi aktual yang berbeda dengan keadaan yang diinginkan, hal ini membuat konsumen mengenali kebutuhannya. Misalkan; mobilitas konsumen yang sangat tinggi, konsumen mulai mengenali kebutuhannya akan telepon genggam.

2.2.2 Pencarian Informasi
Menurut (Engel,1995) pada tahap ini, konsumen mencari informasi yang disimpan di dalam ingatan (pencarian internal) atau mendapatkan informasi yang relevan dengan keputusan dari lingkungan (pencarian eksternal). Setelah mengenali kebutuhannya, konsumen mencari informasi yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhannya. Informasi yang didapat dari dirinya sendiri, seperti; pengalaman pribadi dan ingatan konsumen akan sesuatu hal yang relevan dengan kebutuhannya, disebut dengan pencarian internal. Sedangkan yang dimaksud dengan pencarian eksternal adalah ketika konsumen mencari informasi dari lingkungannya, seperti; iklan, pengalaman kawan dekatnya, pendapat masyarakat, dan sebagainya.

2.2.3 Evaluasi Alternatif
Menurut (Engel,2000), pada tahap ini, konsumen mengevaluasi pilihan berkenaan dengan manfaat yang diharapkan dan menyempitkan pilihan hingga alternatif yang dipilih. Pencarian internal dan eksternal yang diperoleh konsumen kemudian dievaluasi, hingga ke arah yang sesuai dengan harapan konsumen dalam memuaskan kebutuhannya. Setelah itu konsumen menyempitkan pilihan hingga ke alternatif yang akan dipilih. Sedangkan menurut Sumarwan (2002), evaluasi alternatif adalah proses mengevaluasi pilihan produk dan merek, serta memilihnya sesuai dengan yang diinginkan konsumen. Pada proses ini, konsumen membandingkan berbagai pilihan yang dapat memecahkan masalah yang dihadapinya.

2.2.4 Pembelian
Menurut (Engel,2000) pada tahap pembelian, konsumen memperoleh alternatif yang dipilih atau pengganti yang dapat diterima bila perlu. Evaluasi yang telah dilakukan membawa konsumen untuk melakukan pembelian. Jika ia mengalami kegagalan untuk melakukan pembelian produk/ jasa yang diinginkannya (alternatif yang dipilih), konsumen melakukan pembelian ke alternatif lain atau alternatif pengganti yang masih dapat diterima.

2.2.5 Hasil
Menurut (Engel,2000), pada tahap ini, konsumen mengevaluasi apakah alternatif yang dipilih memenuhi kebutuhan dan harapan segera sesudah digunakan. Setelah mengkonsumsi alternatif yang dipilih, konsumen kembali melakukan evaluasi terhadap barang/ jasa yang dikonsumsinya. Jika kinerja barang/ jasa yang digunakannya telah sesuai dengan harapannya,
maka konsumen tersebut akan merasa puas. Begitu pula sebaliknya, jika kinerja barang/ jasa yang digunakannya tidak sesuai dengan harapannya, maka konsumen tersebut akan merasa tidak puas. Pada tahap ini, kita bias melihat Keputusan pembelian sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : pendirian orang lain, risiko, tindakan pasca pembelian konsumen dan tindakan pasca pembelian di pihak perusahaan.



BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Konsep Honda Beat
Konsep dasar mekanisme CVT ( baca mesin matik ) sudah dibayangkan Leonardo da Vinci dalam coretan gambarnya. CVT jenis torodial baru pertama kali dipatenkan di Eropa pada tahun 1886, dan di Amerika Serikat pada tahun 1935.

Mendahului pabrikan vespa dan merk JEPANG LAINNYA, Honda memproduksi skutik bertenaga 50cc, FC50 di jepang. Uniknya, dikenal dengan julukan Honda Beat(lets get the beat jaman dulu he). Motor dengan rem tromol depan belakang ini udah dilengkapi dengan starter elektrik, mampu mencapai top speed 60 km/h.
3.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi Honda adalah Untuk mengambil dan memimpin di pasar motor Indonesia dengan membuat mimpi pelanggan menjadi kenyataan, menciptakan sukacita kepada pelanggan dan memberikan kontribusi kepada masyarakat Indonesia. Sedangkan Misi Honda adalah menciptakan solusi mobilitas kepada masyarakat dengan produk dan layanan terbaik. Mencermati visi dan misi perusahaan tersebut cukup menarik. Bagaimanapun visi merupakan cita – cita yang ingin di capai seseorang atau organisasi. Artinya cita - cita yang di lontarkan oleh Honda Motor sangat relefan dengan keinginan calon konsumennya. Mewujudkan mimpi pelanggan, artinya perusahaan akan selalu berusaha untuk mewujudkan keinginan konsumen. Dari Visi tersebut jelas konsep strategi bisnis mengarah kepada Orientasi Pasar (keinginan pasar).

Sesuai pendapat Cravens:1996, bahwa Visi mencakup pengambilan keputusan dimana, kapan dan bagaimana. Mari kita perhatikan, Honda memproduksi dan memasarkan kendaraan bermotor di Indonesia. Mulai di produksi sejak tahun 1971 dan selalu berkembang hingga memiliki komponen atau perangkat produksi dan sistem pemasaran serta evaluasi yang lengkap. Selanjutnya honda mengembangkan produk sesuai dengan keinginan konsumen atau melihat harapan konsumen. Minimal dengan slogan “One Heart”, terkenal irit dan citra bahwa mesin awet, adalah salah satu bukti bagaimana perusahaan Honda (AHM) mengendalikan pasar sesuai dengan keinginan pasar itu sendiri. Terkat misi perusahaan, nampaknya untuk mempertahankannya Honda telah memiliki strategi tersendiri. Bukti adalah munculnya berbagai jenis atau tipe kendaraan yang ditawarkan ke masyarakat. Artinya Honda mengeluarkan produk mengikuti perubahan pasar. Hal ini setidaknya untuk menjawab pendapat Philip Kotler : 1997 yang menyebutkan bahwa lama kelamaan perusahaan akan kehilangan minat pada misinya atau misi tersebut akan tidak relevan dengan perubahan kondisi pasar. Tetapi saya berpendapat apabila ada kosistensi terhadap misi itu sendiri, maka kepercayaan konsumen tetap ada, dan keuntungannya adalah visi perusahaan juga akan terjaga. Artinya kelangsungan perusahaan selalu dapat dipertahankan dengan baik.


3.3 Proses Pengambilan Keputusan Konsumen
Informasi mengenai proses pengambilan keputusan pembelian diperoleh dari konsumen Toyota Avanza yang sedang melakukan service di Toyota PT. Setiajaya Mobilindo Bogor atau konsumen yang baru membeli Toyota Avanza di Toyota PT.Setiajaya Mobilindo Bogor. Informasi tahapan proses keputusan pembelian ini meliputi lima tahap, yaitu : (1) pengenalan kebutuhan, (2) pencarian informasi, (3) evaluasi alternatif,(4) keputusan pembelian dan (5) perilaku pasca pembelian.

3.4 Faktor Yang Memengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen
Kotler dan Armstrong dalam Dani (2009) menyatakan “keputusan pembelian dari pembeli sangat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan, sosial, pribadi, psikologis pembeli, serta strategi pemasaran”.

a.      Faktor Budaya
Faktor budaya memberikan pengaruh paling luas dan dalam pada perilaku konsumen.Perusahaan harus mengetahui peranan yang dimainkan oleh budaya, subbudaya dan kelas sosial pembeli.Budaya adalah penyebab paling mendasar dari keinginan dan perilaku seseorang.Budaya merupakan kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan perilaku yang dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga penting lainnya.
Setiap kebudayaan terdiri dari subbudaya-subbudaya yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk para anggotanya. Sub-budaya dapat dibedakan menjadi empat jenis: kelompok nasionalisme, kelompok keagamaan, kelompok ras, area geografis. Banyak subbudaya membentuk segmen pasar penting dan pemasar sering kali merancang produk dan program pemasaran yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.

b.     Faktor Sosial
Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor sosial, seperti kelompok kecil, keluarga serta peranan dan status sosial konsumen.Perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak kelompok kecil.Kelompok yang mempunyai pengaruh langsung.Definisi kelompok adalah dua orang atau lebih yang berinteraksi untuk mencapai sasaran individu atau bersama.

c.     Faktor Pribadi
Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahapan daur hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli.

d.      Faktor Psikologis
Pemilihan barang yang dibeli seseorang lebih lanjut dipengaruhi oleh empat faktor psikologis, yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan serta kepercayaan. Motivasi merupakan kebutuhan yang cukup menekan untuk mengarahkan seseorang mencari cara untuk memuaskan kebutuhan tersebut. Beberapa kebutuhan bersifat biogenik, kebutuhan ini timbul dari suatu keadaan fisiologis tertentu, seperti rasa lapar, rasa haus, rasa tidak nyaman. Sedangkan kebutuhan-kebutuhan lain bersifat psikogenik yaitu kebutuhan yang timbul dari keadaan fisologis tertentu, seperti kebutuhan untuk diakui, kebutuhan harga diri atau kebutuhan diterima.

e.      Faktor Marketing Strategy
Merupakan variabel dimana pemasar mengendalikan usahanya dalam memberi tahu dan mempengaruhi konsumen. Variabel-variabelnya adalah
1)  Barang,
2)   Harga,
3)   Periklanan, dan
4)  Distribusi yang mendorong konsumen dalam proses pengambilan keputusan.

Berkowitz dalam Dani (2009) menambahkan satu faktor lain yang memengaruhi keputusan pembelian konsumen, yakni faktor situasional. Faktor situasional adalah kondisi sesaat yang muncul pada tempat dan waktu tertentu.Kemunculanya terpisah dari diri produk maupun konsumen (Assael dalam Dani, 2009).
Belk dalam Dani (2009) mendifinisikan situasi sebagai semua faktor yang utama terhadap tempat dan situasi yang tidak menurut pengetahuan seseorang (intra-individual) dan stimuli (alternatif pilihan) dan memiliki bukti dan pengaruh sistematis pada perilaku saat itu.


 
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
banyaknya produk yang mewakili harapan konsumen serta tanggapan penerimaan konsumen terhahadap produk Honda itu sendiri. Setidaknya di buktikan dengan angka penjualan yang rekatif selalu bersaing dan memimpin otomotif motor di Indonesia. Artinya fungsi penawaran dan permintaan dalam sistem perekonomian tercipta dengan saling memberikan keuntungan berdasarkan factor budaya, social, psikologi dan pribadi

4.2 Saran
Berdasarkan pada analisis dan kesimpulan yang berkaitan dengan penelitian ini, maka saran-saran yang dapat diajukan adalah:

4.2.1 Saran untuk Perusahaan
Pihak perusahaan perlu memantau apa kendala bagi konsumen ketika memliki sebuah kendaraan yang telah dibeli dari perusahaanya, sehingga konsumen akan merasa lebih aman dan nyaman.Perusahaan Honda lebih memperhatikan sebuah komunitas yang mendasarkan atas Perusahaanya yang akan menjadi daya tarik dalam suatu produk yang dijualkanya.

4.2.2 Saran Untuk Penelitian Mendatang
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap variabel-variabel selain identitas, nilai, dan aktivitas yang termasuk dalam stratagi komunitisasi pemasaran yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen. Hal ini dikarenakan, dalampenelitian ini ketiga variabel tersebut hanya mampu menjelaskan 68.6% variasi keputusan pembelian konsumen.Penelitian ini belum memasukkan variabel atau faktor lain yang mungkin dapat memengaruhi dan menyempurnakan hasil penelitian ini.