Wednesday, March 26, 2014

Karangan Ilmiah (non ilmiah dan tidak ilmiah)

NAMA :YUDI HANDOKO
KELAS :3EA04
NPM     :17211622


      4.1  Pengertian Karangan

                        Karangan adalah suatu karya tulis dari kegiatan seseorang untuk      mengungkapkan gagasan dan menyampaikanmelalui bahasa tulis kepada     pembaca untuk dipahami.
      4.2  Macam,Sifat,dan Bentuk Karangan

            Macam-macam karangan
            - Karangan Fiksi adalah karangan yang berisi kisahan atau cerita yang         dibuat berdasarkan khayalan atau imajinasi pengarang.
            - Karangan Faktual adalah karangan yang dibuat berdasarkan fakta, realita,            atau hal-hal yang benar-benar dan terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari.   Karangan faktual biasanya berbentuk tulisan ilmiah dan informatif. untuk :
            · Karangan ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang         memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh             seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan             yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
·                     Karangan informatif adalah karangan yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat tentang suatu peristiwa dengan tujuan           memperluas pengetahuan.

            Sifat karangan
            - Manusiawi   : Ungkapan pemikiran manusia dengan tulisan yang hanya                                          di miliki oleh manusia tersebut.
            - Pribadi        : Di saat proses menulis karangan tersebut hanya bias                                      dilakukan oleh satu orang dan hasil dari penulisan karangan                                 tersebut adalah cerminan kepribadian satu orang.

            Bentuk karangan, bentuk karangan terdiri dari :
            · Cerita atau NARASI adalah karangan yang berisi tentang rangkaian                     peristiwa yang susul-menyusul sehingga membentuk alur cerita.
            · Lukisan atau DESKRIPSI adalah karangan yang berisi gambaran             mengenai suatu hal atau keadaan sehingga pembaca seolah-olah melihat,          merasa atau mendengarkan hal tersebut.
            · Paparan atau EKSPOSISI adalah karangan yang berisi uraian atau            penjelasan tentang suatu topic dengan tujuan memberi informasi atau           pengetahuan tambahan.
            · Bincangan atau ARGUMENTASI adalah karangan yang bertujuan           membuktikan kebenaran suatu pendapat atau kesimpulan dengan      data/fakta/konsep sebagai dasar/alasan/bukti.

4.3 Ciri-ciri Karangan Ilmiah

                         Karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta umum yang     ditulis menurut metodologi dan penulisan yang benar adalah pengertian         karangan ilmiah.
            Ciri-ciri karangan ilmiah :
            -    Sistematis.
            -    Objektif
            -    Cermat, tepat, dan benar.
            -    Tidak persuasive.
            -    Tidak argumentative.
            -    Tidak emotif.
            -    Tidak mengejar keuntungan sendiri.
            -    Tidak melebih-lebihkan sesuatu.

      4.4  Ciri-ciri Karangan non Ilmiah

                        Karya non-ilmiah sangat bervariasi topic dan cara penyajiannya,     tetapi isinya tidak didukung fakta umum, ditulis berdasarkan fakta pribadi,       umumnya bersifat subyektif, gaya bahasanya bias konkret atau abstrak,             gaya bahasanya formal dan popular. Karya non ilmiah mempunyai ciri-   ciri sebagai berikut:
            1. Emotif : kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih                                    mencari keuntungan dan sedikit informasi.
            2. Persuasif: penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan                                            pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan                                          cukup informative.        
            3. Deskriptif : pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.
            4. Kritik tanpa dukungan bukti.

      4.5  Ciri-ciri Karangan Populer

            Ciri- ciri tulisan  ilmiah Populer
            a.    Sasaranya masyrakat umum atau awam
            b.    Kata – katanya sederhana ,mudah didentifikasi dan dipahami
            c.    Tidak memuat hiptesis
            d.    Isi dan judul harus informative dan mudah di tangkap maksudnya
            e.    Karangan ilmiah populer disusun seperti kerucut terbalik
            f.     Menggunakan bahasa yang komunikatif.
       
            Kerangka Karangan Ilmiah Populer
            a.    Pendahuluan
            b.    Tubuh tulisan
            c.    Penutup         

            Langkah- langkah Menulis Karangan Ilmiah Populer
            a.    Menelaah tema
      b.    Menguji kelayakan topik
            c.    Mengumpulkan bahan sumber tulisan
            d.    Menyusun kerangka
            e.    Mengembangkan kerangka

SOAL

1.  Karangan yang berisi tentang rangkaian peristiwa yang susul-                                  menyusul sehingga membentuk alur cerita ialah pengertian dari...

     A. Argumentasi
     B. Deskripsi
     C. Eksposisi
     D. Narasi         (BENAR)

2.  Karangan yang berisi gambaran mengenai suatu hal atau keadaan sehingga             pembaca seolah-olah melihat, merasa atau mendengarkan hal tersebut        ialah pengertian dari...

     A. Deskripsi    (BENAR)       
     B. Eksposisi
     C. Narasi
     D. Argumentasi

3.  Karangan yang memiliki sasaran penyampaian informasi secara tepat           tentang suatu peristiwa dengan tujuan memperluas pengetahuan ialah            pengertian dari...

     A.Karangan Informatif           (BENAR)
     B.Karangan Ilmiah     
     C.Karangan
     D.Karya Tulis
    

4.  Karangan yang berisi kisahan atau cerita yang dibuat berdasarkan    khayalan atau imajinasi pengarang ialah pengertian dari?
    
     A.Karangan
     B.Karangan factual
     C.Karya Ilmiah
     D.Karangan Fiksi        (BENAR)
Jawaban ( D )
5.   Suatu karya tulis dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan     gagasan dan menyampaikanmelalui bahasa tulis kepada pembaca untuk    dipahami ialah pengertian dari?
    
     A.Makalah
     B.Puisi
     C.Karangan                 (BENAR)
     D.Pantun
    

INDUKTIF

 NAMA  :YUDI HANDOKO
 KELAS  :3EA04
 NPM     :17211622

      3.1. Generalisasi

                        Adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah   fenomena individual (khusus) menuju kesimpulan umum yang mengikat       selutuh fenomena sejenis dengan fenomena individual yang diselidiki.
            Contoh : Tamara Bleszynski adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik.
                           Nia Ramadhani adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik.
            Generalisasi: Semua bintang sinetron berparas cantik. Pernyataan “semua    bintang sinetron berparas cantik” hanya memiliki kebenaran probabilitas           karena belum pernah diselidiki kebenarannya.
            Contoh kesalahannya: Omas juga bintang iklan, tetapi tidak berparas                                                           cantik.

            Macam-macam generalisasi :

            Generalisasi sempurna
                        Adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar   penyimpulan diselidiki. Contoh: sensus penduduk

            Generalisasi tidak sempurna
                        Adalah generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian          fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang             belum diselidiki. Contoh: Hampir seluruh pria dewasa di Indonesia senang                                              memakai celana pantalon.

      3.2  Hipotesis dan Teori

                        Hipotesis adalah dugaan/ pernyataan sementara yang diungkapkan secara deklaratif/ yang menjadi jawaban dari sebuah permasalahan.    Pernyataan tersebut diformulasikan dalam bentuk variabel agar bisa di uji             secara empiris. Hipotesis merupakan identik dari perkiraan atau prediksi.     Dari sebuah hipotesis maka akan menimbulkan suatu prediksi, karena   prediksi adalah hasil yang diharapkan diperoleh dari hipotesis. Hipotesis             dapat diketahui jika telah melakukan suatu percobaan sehingga        mengetahui hasilnya. Salah satu langkah dalam penelitian menggunakan           metodo ilmiah adalah hipotesis. Seorang ilmuan/ peneliti haruslah    mempunyai kemampuan untuk memprediksi suatu permasalahan.            Mungkin anda sering mendengar mengenai perkiraan cuaca, perkiraan          iklim yang sering disiarkan di televise ataupun di radio, di internet dan       lain-lain. Itu dilakukan oleh para ahli meteorology, mereka dapat memprediksi/ memperkirakan cuaca yang akan terjadi di suatu daerah             pada suatu hari dengan cara melakukan observasi menggunakan      pengetahuan yang mereka miliki. Maka kemampuan memprediksi         merupakan ketrampilan yang harus dimiliki oleh seorang ilmuan.

            Teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya   hubungan diantara konsep-konsep tersebut yang membantu kita memahami sebuah fenomena. Sehingga bisa dikatakan bahwa suatu teori    adalah suatu kerangka kerja konseptual untuk mengatur pengetahuan dan   menyediakan suatu cetak biru untuk melakukan beberapa tindakan       selanjutnya.

      3.3  Analogi

                        Analogi dalam ilmu bahasa adalah persamaan antar bentuk yang      menjadi dasar terjadinya bentuk-bentuk yang lain. Analogi merupakan            salah satu proses morfologi dimana dalam analogi, pembentukan kata baru     dari kata yang telah ada. Contohnya pada kata dewa-dewi, putra-putri,       pemuda-pemudi, dan karyawan-karyawati.

      3.4  Hubungan kausal

                        Hubungan sebab akibat / hubungan kausal ialah hubungan    keterkaitan atau ketergantungan dari dua realitas, konsep, gagaasan, ide,           atau permsalahan. Suatu kegiatan tidak dapat mengalami suatu akibat             tanpa disertai sebab, atau sebaliknya suatu kegiatan tidak dapat       menunjukkan suatu sebab bila belum mengalami akibat.
            Contoh hubungan kausal  :Kuberikan sedikit uang disakuku untuk membeli obat, ia menatap wajahku.. Menitikkan air mata lagi.. Ia   menangis karena senang mendapatkan uang untuk membeli obat dan           makanan untuk adik dan ibunya dirumah.
            Beberapa hari kemudian, aku bertemu dengan anak itu bersama ibunya di   pasar. Mereka menghampiriku,, memberiku sedikit makanan kecil sebagai      ungkapan terima kasih padaku karena telah membantu anak itu beberapa          hari yang lalu.
      3.5  Induksi dalam Metode Eksposisi

                        Eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam       penulisan yang dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan        atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat,             dan padat. Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik    dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi    pembaca. Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik,             gambar atau     statistik. Sebagai catatan, tidak jarang eksposisi ditemukan              hanya berisi uraian tentang langkah/cara/proses kerja. Eksposisi demikian            lazim disebut paparan proses.

SOAL

1.  Suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individual     (khusus) menuju kesimpulan umum yang mengikat selutuh             fenomena        sejenis dengan fenomena individual yang diselidiki ialah pengertian       dari...
           
            A. Teori
            B. Generalisasi            (BENAR)
            C. Analogi
            D. Hipotesis

2.  Salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana        isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau         memberikan     pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat ialah             pengertian dari....

     A. Eksposisi    (BENAR)
     B. Analogi
     C. Hipotesis
     D. Teori

3.  Sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya hubungan       diantara konsep-konsep tersebut yang membantu kita memahami sebuah         fenomena ialah pengertian dari...

   A. Analogi     
   B. Hipotesis
   C. Teori           (BENAR)
   D. Eksposisi

4. Dalam arti bahasa antar bentuk yang menjadi dasar terjadinya bentuk-         bentuk yang lain ialah pengertian dari?
     A.Analogi       (BENAR)
     B.Hipotesis
     C.Eksposisi
     D.Teori

5.    Pola penyusunan paragraf berupa perbandingan dari dua hal yang    mempunyai sifat sama disebut..

     A.  Hipotesis
     B. Teori
     C. Analogi       (BENAR)
     D. Induksi dalam Metode Eksposisi

DEDUKTIF

NAMA  :YUDI HANDOKO
KELAS  :3EA04
NPM      :17211622

            Penalaran deduktif adalah menarik kesimpulan khusus dari premis   yang    lebih umum. Jika premis benar dan cara penarikan        kesimpulannya sah, maka dapat dipastikan hasil kesimpulannya benar.        Jika penalaran induktif erat kaitannya dengan statistika, maka penalaran             deduktif erat dengan matematika khususnya matematika logika dan teori          himpunan dan bilangan.
2.1 Silogisme Kategorial

                        Adalah silogisme yang terjadi dari tiga proposisi. Dua proposisi       merupakan premis dan satu proposisi merupakan simpulan. Premis yang   bersifat umum disebur premis mayor dan premis yang bersifat khusus             disebut premis minor. Dalam simpulan terdapat subjek dan predikat.           Subjek simpulan disebut term minor dan predikat simpulan disebut term     mayor.
            Contoh:

            Semua manusia bijaksana.

            Semua polisi adalah manusia.
            Jadi, semua polisi bijaksana.



                        Untuk menghasilakan simpulan harus ada term penengah sebagai     penghubung antarapremis mayor dan premis minor. Term penengah pada         silogisme di atas ialah manusia. Term penengah hanya terdapat pada             premis, tidak terdapat pada simpulan. Kalau term penengah tidak ada,        simpulan tidak dapat diambil.

            Aturan umum silogisme kategorial adalah sebagai berikut.

            1. Silogisme harus terdiri dari tiga term, yaitu term mayor, term minor, dan             term penengah

            2. Silogisme terdiri atas tiga proposisi, yaitu mayor, premis minor, dan         simpulan.
            3. Dua premis yang negative tidak dapat menghasilkan simpulan.

            Contoh: Semua semut bukan ulat.

                          Tidak seekor ulau pun adalah manusia.

            1. Bila salah satu premisnya negatif, simpulan pasti negatif.
            Contoh: Tidak seekor gajah pun adalah singa.

                           Semua gajah berbelai

            Jadi, tidak seekor singa pun berbelai.
            1. Dari premis yang positif, akan dihasilakn simpulan yang positif.

            Contoh: Silakan anda buat pernalaran itu.

            1. Dari dua premis yang khusus tidak dapat ditarik satu simpulan.

            Contoh: Sebagian orang jujur adalah petani.
                          Sebagian pegawai negeri adalah orang jujur.
            Jadi, . . . (tidak ada simpulan)
            1. Bila salah satu premisnya khusus, simpulan akan bersifat khusus.

            Contoh: Semua mahasiswa adalah lulusan SLTA.

                          Sebagian pemuda adalah mahasiswa.

            Jadi, sebagian pemuda adalah lulusan SLTA.
            1. Dari premis mayor yang khusus dan premis minor yang negatif tidak       dapat ditarik satu simpulan.

            Contoh: Beberapa manusia adalah bijaksana.

                          Tidak seekor binatang pun adalah manusia.

            Jadi, tidak ada simpulan.
2.2 Silogisme Hipotesis
            Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis.Konditional hipotesis yaitu, bila premis minornya membenarkan anteseden,simpulannya membenarkan konsekuen.Bila             minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.



            Contoh : My : Jika tidak ada air, manusia akan kehausan.
                           Mn : Air tidak ada.
                           K : Jadi, Manusia akan kehausan.

                          My : Jika tidak ada udara, makhluk hidup akan mati.
                          Mn : Makhluk hidup itu mati.
                          K : Makhluk hidup itu tidak mendapat udara.

2.3 Silogisme Alternatif
            Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi    alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan          salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.



            Contoh  My : Nenek Sumi berada di Bandung atau Bogor.
                          Mn : Nenek Sumi berada di Bandung.
                          K : Jadi, Nenek Sumi tidak berada di Bogor.

                          My : Nenek Sumi berada di Bandung atau Bogor.
                          Mn : Nenek Sumi tidak berada di Bogor.
                          K : Jadi, Nenek Sumi berada di Bandung

2.4 ENTIMEM

                        Entimem adalah silogisme yang dipersingkat. Disaat tertentu orang     ingin mengemukakan sesuatu hal secara praktis dan tepat sasaranBentuk                       semacam ini dinamakan entimem (dari enthymeme, Yunani. Lebih jauh kata          itu berasal dari kata kerja enthymeisthai yang berarti ‘simpan dalam ingatan’). Dalam tulisan-tulisan bentuk ilmiah yang dipergunakan, dan bukan bentuk   formal seperti silogisme.
            Contoh : PU : Jika bachdim tidak menikah cepat, Irfan akan dimarahi fadillah
                          PK :bachdim mau menikah cepat.
                          K : bachdim tidak dimarahi fadillah.
            Entimem : Irfan tidak dimarahi Kartika karena Irfan mau menikah cepat
            Contoh : PU : Semua orang ingin sukses harus belajar dan berdoa
                          PK : Lita ingin sukses
                          K : Lita harus belajar dan berdoa
            Rumus Silogisme Entinem : C = B karena C = A

SOAL

1.       Suatu bentuk penalaran yang memungkinkan dengan adanya dua kalimat atau proposisi-proposisi ketiga disimpulkan secara niscaya                        darinya disebut…

            A. Entinem
            B. Silogisme    (BENAR)
            C. Silogisme Alternatif
            D. Silogisme Hipotesis

2.       Silogisme yang dipersingkat disebut..

            A. Entinem     (BENAR)
            B. Silogisme alternative
            C. Silogisme hipotesis
            D. Silogisme kategorial

3.       Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif ialah silogisme?

A. Alternatif    (BENAR)
B. Deduktif
C. Hipotesis
D. Kategorial

4.  Silogisme yang memiliki premis mayor berupa proposisi hipotetis    (jika),                sementara premis minor dan kesimpulannya berupa proposisi kategoris                        ialah silogisme?

A. Alternatif
B. Deduktif
C. Hipotesis     (BENAR)
D. Kategorial

5.      Dari data dibawah ini,  mana saja yang termasuk dalam silogisme, kecuali…

     A. Silogisme alternatif
     B. Silogisme hipotesis
     C. Silogisme kategorial
     D. Semua jawaban salah (BENAR)


INDUKTIF


      3.1. Generalisasi

                        Adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah   fenomena individual (khusus) menuju kesimpulan umum yang mengikat       selutuh fenomena sejenis dengan fenomena individual yang diselidiki.
            Contoh : Tamara Bleszynski adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik.
                           Nia Ramadhani adalah bintang iklan, dan ia berparas cantik.
            Generalisasi: Semua bintang sinetron berparas cantik. Pernyataan “semua    bintang sinetron berparas cantik” hanya memiliki kebenaran probabilitas           karena belum pernah diselidiki kebenarannya.
            Contoh kesalahannya: Omas juga bintang iklan, tetapi tidak berparas                                                           cantik.

            Macam-macam generalisasi :

            Generalisasi sempurna
                        Adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar   penyimpulan diselidiki. Contoh: sensus penduduk

            Generalisasi tidak sempurna
                        Adalah generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian          fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang             belum diselidiki. Contoh: Hampir seluruh pria dewasa di Indonesia senang                                              memakai celana pantalon.

      1.2  Hipotesis dan Teori

                        Hipotesis adalah dugaan/ pernyataan sementara yang diungkapkan secara deklaratif/ yang menjadi jawaban dari sebuah permasalahan.    Pernyataan tersebut diformulasikan dalam bentuk variabel agar bisa di uji             secara empiris. Hipotesis merupakan identik dari perkiraan atau prediksi.     Dari sebuah hipotesis maka akan menimbulkan suatu prediksi, karena   prediksi adalah hasil yang diharapkan diperoleh dari hipotesis. Hipotesis             dapat diketahui jika telah melakukan suatu percobaan sehingga        mengetahui hasilnya. Salah satu langkah dalam penelitian menggunakan           metodo ilmiah adalah hipotesis. Seorang ilmuan/ peneliti haruslah    mempunyai kemampuan untuk memprediksi suatu permasalahan.            Mungkin anda sering mendengar mengenai perkiraan cuaca, perkiraan          iklim yang sering disiarkan di televise ataupun di radio, di internet dan       lain-lain. Itu dilakukan oleh para ahli meteorology, mereka dapat memprediksi/ memperkirakan cuaca yang akan terjadi di suatu daerah             pada suatu hari dengan cara melakukan observasi menggunakan      pengetahuan yang mereka miliki. Maka kemampuan memprediksi         merupakan ketrampilan yang harus dimiliki oleh seorang ilmuan.

            Teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya   hubungan diantara konsep-konsep tersebut yang membantu kita memahami sebuah fenomena. Sehingga bisa dikatakan bahwa suatu teori    adalah suatu kerangka kerja konseptual untuk mengatur pengetahuan dan   menyediakan suatu cetak biru untuk melakukan beberapa tindakan       selanjutnya.

      3.3  Analogi

                        Analogi dalam ilmu bahasa adalah persamaan antar bentuk yang      menjadi dasar terjadinya bentuk-bentuk yang lain. Analogi merupakan            salah satu proses morfologi dimana dalam analogi, pembentukan kata baru     dari kata yang telah ada. Contohnya pada kata dewa-dewi, putra-putri,       pemuda-pemudi, dan karyawan-karyawati.

      3.4  Hubungan kausal

                        Hubungan sebab akibat / hubungan kausal ialah hubungan    keterkaitan atau ketergantungan dari dua realitas, konsep, gagaasan, ide,           atau permsalahan. Suatu kegiatan tidak dapat mengalami suatu akibat             tanpa disertai sebab, atau sebaliknya suatu kegiatan tidak dapat       menunjukkan suatu sebab bila belum mengalami akibat.

            Contoh hubungan kausal  :Kuberikan sedikit uang disakuku untuk membeli obat, ia menatap wajahku.. Menitikkan air mata lagi.. Ia   menangis karena senang mendapatkan uang untuk membeli obat dan           makanan untuk adik dan ibunya dirumah.

            Beberapa hari kemudian, aku bertemu dengan anak itu bersama ibunya di   pasar. Mereka menghampiriku,, memberiku sedikit makanan kecil sebagai      ungkapan terima kasih padaku karena telah membantu anak itu beberapa          hari yang lalu.


      3.5  Induksi dalam Metode Eksposisi

                        Eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam       penulisan yang dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan        atau memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat,             dan padat. Karangan ini berisi uraian atau penjelasan tentang suatu topik    dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi    pembaca. Untuk memperjelas uraian, dapat dilengkapi dengan grafik,             gambar atau     statistik. Sebagai catatan, tidak jarang eksposisi ditemukan              hanya berisi uraian tentang langkah/cara/proses kerja. Eksposisi demikian            lazim disebut paparan proses.

SOAL

1.  Suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individual     (khusus) menuju              kesimpulan umum yang mengikat selutuh             fenomena        sejenis dengan fenomena individual        yang diselidiki ialah pengertian       dari...
           
            A. Teori
            B. Generalisasi            (BENAR)
            C. Analogi
            D. Hipotesis

2.  Salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana        isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau         memberikan     pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat ialah             pengertian dari....

     A. Eksposisi    (BENAR)
     B. Analogi
     C. Hipotesis
     D. Teori

3.  Sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya hubungan       diantara konsep-konsep tersebut yang membantu kita memahami sebuah         fenomena ialah pengertian dari...

   A. Analogi     
   B. Hipotesis
   C. Teori           (BENAR)
   D. Eksposisi

4. Dalam arti bahasa antar bentuk yang menjadi dasar terjadinya bentuk-         bentuk yang lain ialah pengertian dari...

     A.Analogi       (BENAR)
     B.Hipotesis
     C.Eksposisi
     D.Teori

5.    Pola penyusunan paragraf berupa perbandingan dari dua hal yang    mempunyai sifat sama disebut..

     A.  Hipotesis
     B. Teori
     C. Analogi       (BENAR)
     D. Induksi dalam Metode Eksposisi